Bolehkah Aku Menoleh
Garis putih bergemuruh ria
Menyentuh kulit pantai
Terik
lukiskan warna di wajah cermin bumi
Marore
sasaran buih riak yang cerewet
Seorang teruna gunung
Termenung akan kampungnya
Juga gadisnya
Mereka dipisah bentangan samudra
Teruna
pun bertanya
“Sanggupkah
aku tetap setia
Seperti
ombak dan riak pada pantai
Atau seperti
nelayan yang hanyut oleh arus
kala diterpa angin dan gelombang
maha hebat
lalu terbawa
ke lain pulau.”
Kawio dan Kemboleng berdampingan intim
Marore menatap hanya dari jauh
Irih melihat mereka mesra
“Bolehkah aku juga menoleh ke pulau yang dekat?”
Seperti kau kuanggap
Karena
jujur, aku takut tentang kau
Kata
temanku,
“Yang
dekat selalu menang.”
Pantai Marore, 10 Oktober 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar